Kamis, 03 Maret 2016

Ikan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari-Jambi sudah tercemar




Notulensi
FGD dengan Akademisi dan LSM
Topik: Telaah Kebijakan dan Sistim Inovasi terkait Pengetahuan Hijau dalam Mendukung DAS dan Hydropower
Kamis, 3 Maret 2016 (13.00 s/d 16.00 WIB)
Aula Lembaga Penelitian dan Pengabdian Uninversitas Jambi
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++=
1.      
FGD Petuah Universitas Jambi dengan Akademisi dan LSM tentang Hudropower
Prof. Aulia, Kita mempunyai program cukup besar terkait Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari. Kampus Universitas Jambi menempati rangking ke 43 se Indonesia. menyampaikan sejarah  atau proses kegiatan Pengetahuan hijau. Penilaian menyeluruh, dari SDM, kegiatan kemahasiswaan, pengabdian masyarakat,penelitian,dll. LPM Unja pada posisi Utama, tinggal 1 langkah menuju Mandiri. Kita sudah bekerjasama dengan lembaga Internasional. PETUAH ini proposalnya murni Unja yang membuat bertanding dengan proposal seluruh Indonesia.  Tahun 2012 ada sinyal awal, yang berada disekitar garis katulistiwa diberi tanggungjawab untuk melestarikan lingkungan terutama hutan,sungai , danau, laut ,dsb. Diberi kesempatan mengusulkan program oleh dunia Internasional. Seluruh Indonesia ada 33 proposal yang dipertimbangkan, lolos 12 proposal, kemudian 6 proposal dan tinggal 3 proposal. Unja, Hasanudin dan Nusa Tenggara. Ke-3 proposal itu kemudian dibuat proposal induk. Obama menyetujuai bahwa dana akan didanai oleh AS 6,3 triliyun untuk 3 propinsi pilot project. Perjalanan panjang itu terus digodog oleh Bappenas. 2015 diperluas menjadi 7 kampus yang disebut konsorsium PETUAH. Pada awalnya MCC kemudian dibentuk MCA-Indonesia. Tahun 2016 proyek ini harus dilaksanakan. Jambi mendapat keunggulan yaitu COE di bidang Pengelolaan DAS. Jika seluruh masyarakat Indonesia akan mengelola Das, nanti akan dating ke Jambi. Unja adalah pilot project untuk Sumatera dibantu Sumatera Selatan yaitu Universitas Sriwijaya. IPB membantu kita secara keseluruhan. Proposal digodong dengan mengandalkan karakteristik potensi daerah. Ada 2 skema, yaitu: 1).Green Prosperity (masyarakat sejahteraan tidak harus tergantung energy fosil namun mengandalkan lingkungannya dan tidak merusak alam). Pertamanya 2 (dua) kabupaten tujuan yaitu Merangin dan Muara Jambi kemudian bertambah Tanjung Jabung Timur dan Kerinci. 2).Green Knowledge (Pengetahuan Hijau). Hydropower dapat mensejahterakan masyarakat dengan listrik tenaga air. Muara Jambi, bagaimana memanfaatkan gambut, di tanjabtim ada Solar Sel (Tenaga Surya). Kita diberi kesempatan untuk menjaga lingkungan dengan potensi yang ada. Beberapa hari yang lalu kami sudah melakukan FGD dengan tokoh adat dimana masukannya adalah Penambangan liar sangat merusuk ekosistim masyarakat Jambi, supaya dapat dikurangi atau ditangani masalah tersebut. Masukan masukan kearifan local dari tokoh-tokoh ada berhasil kita terima. Ini bukan proyeknya Unja tapi proyek nasional yang ingin membantu Jambi. Dari 30 peserta ini kami mohon masukan kepada kami. Apa yang baik untuk kita semua untuk menjalankan proyek ini supaya bermanfaat bagi masyarakat? Kita akan melakukan diskusi tentang Pengetahuan Hijau. Jadikan kegiatan ini untuk Go Internasional, tidak semua universitas mendapat kesempatan seperti ini. Cita cita kita adalah menjadi universitas yang World Class.
2.       Ibu Dr. Eva, kita mendukung Pusat Unggulan Hydropower berdiri di Universitas Jambi ini. Project A30 ini adalah bagaimana kita akan mendesaian Platform Inovasi tentang Pusat Unggulan Hydropower. Gambut 1 juta hektar kemungkinan bisa kita manfaatkan, memberdayakan masyarakat di sekitar kawasan hutan konservasi.
3.       PHBM Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat yang diangkat oleh WARSI dalam kegiatan Hydropower. Negara mengakui keberadaan masyarakat adat, sehingga mempunyai hak konstitusional untuk diakui. Namun kenyataannya masyarakat sulit mengakses pemanfaatan kawasan hutan.
4.       Hukum adat perlu diperkuat kembali, lembaga desa juga perlu diperkuat. Kearifan local warisan nenek moyang perlu kita jaga dan lestarikan.
5.       Indonesia pada umumnya membuat kebijakan dengan tidak memberdayakan lingkungan social. Dalam menyusun kebijakan tidak maksimal, tidak melihat kemasyarakat, makanya kedepannya konsep Wachid supaya memperhatikan masalah social. Tentang hukum, kita juga punya hukum tradisioanl, jika ada kasus hasilnya adalah win win solution, ini akan lebih baik.
6.       Belajar kegagalan program terdahulu. Inti persoalan kita tidak hanya kearifan local, program program sebelumnya jarang berhasil, pendampingan bertingkatpun tidak berhasil, media menyerang menghancurkan system. Masalah yang kita miliki yang menarik adalah  DAS rusak fungsinya, . Solusinya adalah publikasi diperbanyak, intervensi science/perguruan tinggi, meningkatkan peran NGO/LSM,dll. COE sebaikknya punya lahan abadi sebagai percontohan. Jadi tidak hanya menyangkut powerhydro. Mendorong kebijkan baru yang bersama sama Pemda memasukkan komitmen di dalam tata ruang, masukkan dalam sistim anggaran.
7.       Rencana akan kita lakukan FGD yang lebih besar menemukan tokoh adat, LSM, akademidi, dan instansi.
8.       Di Jambi hutan banya berubah fungsi, kebanyakan berubah menjadi sawit, setiap hari 1 pohon membutuhkan 40 liter air. Sawit banyak menyedot air, artinya bagaimana air bisa mengalir ke DAS? Kemarau air kering, musim hujan banjir, karena kondisi tanah dari perkebunan ini tidak stabil. Jika dilihat dengan masyarakat adat, di Sarolangun sudah punya hutan adat yang dikukuhkan perbub. Namun tak punya wewenang mengelola terhadang Peraturan Kementrian Kehutanan. Masyarakat akhirnya mengeluarkan aturan sendiri sehingga bisa memanfaatkannya. Mereka mempunyai paguyuban dalam pengelolaan hutan adat sehingga bisa memanfaatkan dengan baik. Kelembagaan ini sangat membantu memanfaatkan lahan. Bagus juga masyarakat adat diberi wewenang mengelola DAS yang ada. Perlu stakeholder membantu masyarakat untuk dapat mengelola hutan adat.
9.       Kearifan local, hukum adat, kebijakan local, kita ambil yang bagus bagus jangan yang salah. Contoh salah: kebiasaan membuka hutan dengan membakar, membangun rumah di pinggir sungai, membangun areal pertanian di tepi sungai. Jadi kearifan local pun kita saring. Kita perlu mengidentifikasi tradisi local yang tidak baik. Tidak cukup dengan kearifan local aja, tidak cukup dengan hukum adat, harus ada ketegasan yang bisa menegakkan ini. Hukum adat tidak punya kekuasaan yang penuh, hanya terbatas.
10.   Bagaimana point point tadi kita analisadengan menggunakan analisa SWOT, Kelebihan,Peluang, Kelemahan, dan Tantangan.
11.   Dari sisi Perikanan, Kebijakan local dulu sudah tertata sedemikian rupa, namun sekarang dengan kemajuan jaman, terjadi suatu perubahan, air di provinsi jambi sangat tercemar, sekarang ikanpun sudah tercemar. Merkuri dalam daging ikan sangat tinggi, tidak layak untuk dikonsumsi. Air, sedimen,dan daging ikan telah kita teliti. Kabupaten Sarolango, Tebo, Kec. muara tembesi, Kab. muaro jambi, danau sipin telah kita teliti. Dari hulu ke hilir rusak parah. Solusinya, perlunya peraturan desa diterapkan untuk menjaga kelestarian.
12.   Perlunya mengedukasi masyarakat tentang arti pentingnya hutan.
13.   Sawit menjadi tulang punggung perekonomian, jadi jangan heran kalau banyak diminati masyarakat.
14.   Perlunya peta DAS yang betul betul mutakhir.
15.   Hasil penelitian diharapkan aplikasi bisa digunakan untuk menjaga sungai dan hutan.
16.   Sepakat dengan membuat Analisis SWOT, peluang apa yang bisa dikembangkan lebih lanjut terkait DAS, pengelolaan sawit perlu dikaji alih fungsi lahan, ingin ekonomi maju tapi tdk memperhatikan lingkungan, kita dorong pemerintah melakukan pembatasan pembukaan lahan sawit. Pencemaran air terjadi juga karena tidak adanya ketegasan pemerintah. Perlunya komitmen pemerintah terkait hal ini.  Perhatikan daya dukung lingkungan.
17.   Kesimpulannya: Kawasan hutan akan terbagi menjadi pengelolaan sesuai fungsinya. Konservasi/inti,produksi/pemanfaatan,lindung. Konsep agroforestry perlu dikembangkan pada hutan produksi. Hutan lestari masyarakat sejahtera. Kombinasi pemanfaatan hutan bersama masyarakat akan kita canangkan/giatkan.


                                                                                            *****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar