Notulensi : Focus Group Discussion Management Information
System Kabupaten Muaro Jambi
Rabo, 23 Maret 2016
Ruang Rapat Kantor Bappeda Kabuapten Muaro Jambi
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Presentasi MIS Konsorsium Hijau di Bappeda Kab. Muaro Jambi |
1.
Sambutan Bappeda, Bp. Ridwan , Pada saat ini
perjalanan kegiatan MCA Indonesia mengalami progress cukup meningkat,
sudahbanyak kegiatan yang dilaksanakan. Pada hari ini terkait Managemen
Informasi system, karena memang pada jaman sekarang mutlak diperlukan untuk
kelangsungan pendukung proses pembangunan. Hari ini kita akan melakukan diskusi
tentang kebutuhan ataupun program kegiatan ataupun lainnya.
2.
Presentasi Konsorsium Hijau, Pengembangan Pandu
Tanah air Mengatasi Krisis social ekologi. Latar belakang: Kerusakan
lingkungan, kesenjangan kepentingan ekonomi dengan kelestarian lingkungan.
Tujuan: Menanggulangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi di desa. Agenda
pemerintah Nawacita. Tujuan khusus meningkatkan kapasitas pengetahuan hijau
serta penguasaan tehnologi hijau dari masyarakat desa. Strategi Pembangunan
menyeluruh dan berkelanjutan. Pendekatan Partisipatif yang dijadikan method. 4
program: 10. Gap Assessment Studi Praktek Cerdas (Produksi Pertanian terpadu,
energy terbarukan, green Bisnis, tata ruang hijau), 2). Sekolah Hijau/Community
Learning Centre(CLC), Pilot Project, 3). Pengembangan MIS di tingkat Kabupaten,
4). Sistim Informasi Desa dan Kawasan Hijau (Sideka Hijau), contoh: http://silawan.desa.id/
3.
Apakah di lokasi sudah ada jaringan? Langkah
langkah detail seperti apa?
4.
MIS adalah salah satu project, tahap 1 adalah
diskusi, kita sudah punya contoh best practice dari jogja utk acuan, akhir juni
akan implementasi.
5.
Ibu rini bappeda, apakah kabupaten perlu
menunjuk SKPD mana yang berperan dalam kegiatan ini?
6.
SKPD yang terkait seperti kominfo,bps,dll.
7.
Bagaimana kaitannya dengan BPS? Bagaimana dengan
legalitas?
8.
Masing masing kementrian memang punya aplikasi
sendiri, namun sebagian belum bisa dimanfaatkan, Sideka bisa dimanfaatkan. Bisa
disambungkan dengan website. Sebenarnya kominfo yang paling bertanggungjawab,
BPS surveynya berkala dan hanya indicator makro. Sideka akan dilengkapi drone
yang 6 bulan sekali akan memetakan desa,
9.
Permohonan : supaya menseleksi operator sideka
yang pas, bagaimana pendampingan operator, berapa kali? Berapa lama?
10.
Yang biasa memegang input data di desa, minimal
menggunakan dan familiar dan harus perangkat desa. Pendampingan akan dilakukan,
selama 2 tahun akan melakukan pendampingan berbarengan dengan pendampingan
sekolah hijau, sustainability sedang dipikirkan . khusus operator desa muncul
perdes yang dapat gaji dari ADD.
11.
Pelaksanaan FGD: Formulir 1,2 dan 5 mohon di
isi. Formulir 1 tentang Daftar Pertanyaan untuk Review kondisi saat ini,
formulir 2 tentang Identifikasi Kebutuhan Data bagi pengguna,Formulir 5 tentang
Data Pertanyaan Pendukung Implementasi SIM.
12.
Bagaimana Kab, Muaro Jambi mendapatkanb data
informasi?
13.
Data Kab, Muaro Jambi kebanyakan statis dan
dinamis. Tingkat pertumbuhan dan inflasi adalah data dinamis. Ada 1 bidang
khusus yang mengelola data di Bappeda. Data yang digunakan pada umumnya tentang
pertangggungjawaban pembangunan di jambi. Data PDRB. Data teknis melibatkan
SKPD terkait karena lebih tau, PU akan tahu jalan yang rusak dan sebagainya. Lebih
detail appeda menyusun data bidang kesehatan seperti polindes, puskesmas, Sehingga
bisa digunakan investor sebagai bahan referensi. Sebagian besar data
statismenggunakan data BPS. Untuk data dinamis dikonformasikandengan SKPD
terkait.
14.
Dari BPKAD, Ibu Tri Muriati, Sudah menggunakan
sistim aplikasi tentang keuangan, oerator sudah ada. Internet aplikasinya ada.
Aplikasi pembuatan SPM dan SPP, BPS dan statistic tidak tahu. Apa sistim sideka
bisa berkaitan dengan kami? Kabid Akutansi yang bertanggungjawab dengan ini
segala Sistim Informasi di BPKAD. Sistim Perencanaan selain dilakukan
kabupaten, setiap desa dapat kompensasi mengelola 1,3 milyard, kalau tidak
didukung dengna system pengelolaan yang baik akan menimbulkan masalah di
belakang hari. Intinya peningkatan SDM kegiatan ini apabila berjalan akan
memudahkan kita, kepala desa akan sangat terbantu dengan program ini. Apa
kaitannya Kegiatan MIS Konsorsium Hijau ini dengan sistim yang ada di
BPKAD? Kendala nya adalah Sistim
Informasi di Bappeda belum terkoneksi dengan BPKAD. Secara otomatis RKa
berjalan sendiri. Pernah menganggarkan e_Planning. Dalam menganggarkan
e-Panning jika kegiatan didukung pihak luar dan pasti.
15.
Kantor
Camat Sungai Gelam, Berkaitan dengan data, terkadang SKPD-SKPD kabupaten masih
juga menanyakan data data ke kantor camat seperti data kemiskinan dan data
kependudukan berdasarkan jenis kelamin yang mana data itu sudah ada di BPS,
namun masih ditanya di kantor camat, sehingga kamipun kewalahan. Setahu kami
BPS melakukan sensus langsung kedesa dan tidak ditembuskan ke kantor
kecamatan. Kecamatan perlu juga
dibuatkan websitenya? Data yang diolah konsorsium hijau ini sangat banyak,
servernya langsung dari kominfo apa dikelola pihak ke3?
16.
Server dari konsorsium Hijau yang sudah dibawahi
Komenfinfo.
******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar