Kamis, 24 Maret 2016

2 Desa (Kasang Lopak alay Kec. Kumpeh Ulu dan Tangkit Kec. Sungai Gelam) di Kab. Muaro Jambi mencoba MIS Sideka (Sistim Informasi Desa dan Kawasan Hijau)



Notulensi : Focus Group Discussion Management Information System Kabupaten Muaro Jambi
Rabo, 23 Maret 2016
Ruang Rapat Kantor Bappeda Kabuapten Muaro Jambi
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Presentasi MIS Konsorsium Hijau di Bappeda Kab. Muaro Jambi

1.       Sambutan Bappeda, Bp. Ridwan , Pada saat ini perjalanan kegiatan MCA Indonesia mengalami progress cukup meningkat, sudahbanyak kegiatan yang dilaksanakan. Pada hari ini terkait Managemen Informasi system, karena memang pada jaman sekarang mutlak diperlukan untuk kelangsungan pendukung proses pembangunan. Hari ini kita akan melakukan diskusi tentang kebutuhan ataupun program kegiatan ataupun lainnya.
2.       Presentasi Konsorsium Hijau, Pengembangan Pandu Tanah air Mengatasi Krisis social ekologi. Latar belakang: Kerusakan lingkungan, kesenjangan kepentingan ekonomi dengan kelestarian lingkungan. Tujuan: Menanggulangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi di desa. Agenda pemerintah Nawacita. Tujuan khusus meningkatkan kapasitas pengetahuan hijau serta penguasaan tehnologi hijau dari masyarakat desa. Strategi Pembangunan menyeluruh dan berkelanjutan. Pendekatan Partisipatif yang dijadikan method. 4 program: 10. Gap Assessment Studi Praktek Cerdas (Produksi Pertanian terpadu, energy terbarukan, green Bisnis, tata ruang hijau), 2). Sekolah Hijau/Community Learning Centre(CLC), Pilot Project, 3). Pengembangan MIS di tingkat Kabupaten, 4). Sistim Informasi Desa dan Kawasan Hijau (Sideka Hijau), contoh: http://silawan.desa.id/
3.       Apakah di lokasi sudah ada jaringan? Langkah langkah detail seperti apa?
4.       MIS adalah salah satu project, tahap 1 adalah diskusi, kita sudah punya contoh best practice dari jogja utk acuan, akhir juni akan implementasi.
5.       Ibu rini bappeda, apakah kabupaten perlu menunjuk SKPD mana yang berperan dalam kegiatan ini?
6.       SKPD yang terkait seperti kominfo,bps,dll.
7.       Bagaimana kaitannya dengan BPS? Bagaimana dengan legalitas?
8.       Masing masing kementrian memang punya aplikasi sendiri, namun sebagian belum bisa dimanfaatkan, Sideka bisa dimanfaatkan. Bisa disambungkan dengan website. Sebenarnya kominfo yang paling bertanggungjawab, BPS surveynya berkala dan hanya indicator makro. Sideka akan dilengkapi drone yang 6 bulan sekali akan memetakan desa,
9.       Permohonan : supaya menseleksi operator sideka yang pas, bagaimana pendampingan operator, berapa kali? Berapa lama?
10.   Yang biasa memegang input data di desa, minimal menggunakan dan familiar dan harus perangkat desa. Pendampingan akan dilakukan, selama 2 tahun akan melakukan pendampingan berbarengan dengan pendampingan sekolah hijau, sustainability sedang dipikirkan . khusus operator desa muncul perdes yang dapat gaji dari ADD.
11.   Pelaksanaan FGD: Formulir 1,2 dan 5 mohon di isi. Formulir 1 tentang Daftar Pertanyaan untuk Review kondisi saat ini, formulir 2 tentang Identifikasi Kebutuhan Data bagi pengguna,Formulir 5 tentang Data Pertanyaan Pendukung Implementasi SIM.
12.   Bagaimana Kab, Muaro Jambi mendapatkanb data informasi?
13.   Data Kab, Muaro Jambi kebanyakan statis dan dinamis. Tingkat pertumbuhan dan inflasi adalah data dinamis. Ada 1 bidang khusus yang mengelola data di Bappeda. Data yang digunakan pada umumnya tentang pertangggungjawaban pembangunan di jambi. Data PDRB. Data teknis melibatkan SKPD terkait karena lebih tau, PU akan tahu jalan yang rusak dan sebagainya. Lebih detail appeda menyusun data bidang kesehatan seperti polindes, puskesmas, Sehingga bisa digunakan investor sebagai bahan referensi. Sebagian besar data statismenggunakan data BPS. Untuk data dinamis dikonformasikandengan SKPD terkait.
14.   Dari BPKAD, Ibu Tri Muriati, Sudah menggunakan sistim aplikasi tentang keuangan, oerator sudah ada. Internet aplikasinya ada. Aplikasi pembuatan SPM dan SPP, BPS dan statistic tidak tahu. Apa sistim sideka bisa berkaitan dengan kami? Kabid Akutansi yang bertanggungjawab dengan ini segala Sistim Informasi di BPKAD. Sistim Perencanaan selain dilakukan kabupaten, setiap desa dapat kompensasi mengelola 1,3 milyard, kalau tidak didukung dengna system pengelolaan yang baik akan menimbulkan masalah di belakang hari. Intinya peningkatan SDM kegiatan ini apabila berjalan akan memudahkan kita, kepala desa akan sangat terbantu dengan program ini. Apa kaitannya Kegiatan MIS Konsorsium Hijau ini dengan sistim yang ada di BPKAD?  Kendala nya adalah Sistim Informasi di Bappeda belum terkoneksi dengan BPKAD. Secara otomatis RKa berjalan sendiri. Pernah menganggarkan e_Planning. Dalam menganggarkan e-Panning jika kegiatan didukung pihak luar dan pasti.
15.    Kantor Camat Sungai Gelam, Berkaitan dengan data, terkadang SKPD-SKPD kabupaten masih juga menanyakan data data ke kantor camat seperti data kemiskinan dan data kependudukan berdasarkan jenis kelamin yang mana data itu sudah ada di BPS, namun masih ditanya di kantor camat, sehingga kamipun kewalahan. Setahu kami BPS melakukan sensus langsung kedesa dan tidak ditembuskan ke kantor kecamatan.  Kecamatan perlu juga dibuatkan websitenya? Data yang diolah konsorsium hijau ini sangat banyak, servernya langsung dari kominfo apa dikelola pihak ke3?
16.   Server dari konsorsium Hijau yang sudah dibawahi Komenfinfo.

                                                                              ******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar