MCA-Indonesia Tanjabtim-MUARA SABAK-Jumat-Sabtu, 5-6
Februari 2016, Yayasan Bhakti sebagai salah satu pemenang hibah Pengetahuan
Hijau MCA-Indonesia melakukan reportase ke wilayah Jambi. Padahari pertama
melakukan koordinasi dengan Bappeda Provinsi Jambi kemudian ke Universitas
Sriwijaya yang mempunyai program PETUAH. Kemudian dilanjutkan ke desa Kasang
Lapak alay dan desa Tangkit Kec. Muaro Jambi. Pada hari sabtunya mengunjungi
desa sukamaju dan Pandan Lagan.
2. Reportase di Desa Kasang Lopak Alay Kabupaten Muaro Jambi. Kami mempunyai 11 kader hijau atau pandu yang sudah dilatih di Yogyakarta. Dari pusat mengadakan pembelajaran untuk belajar pandu selama 3 hari di Yogyakarta. Dalam proses belajar mengajar anggota pandu dibagi dalam 4 bidang yaitu: Energi terbarukan, Pertanian Terpadu, Kewirausahaan Hijau, system Informasi/Pemetaan Kawasan. Setelah dari Yogya kegiatan kami adalah workshop Persiapan Participatory Assessment dilakukan pada pertengahan Januari 2016. Kegiatan dalam workshop ini adalah mengusulkan kegiatan PA yang dihadiri local ekspert. Kemudian peneliti menyusun rencana kerja selama 12 hari. Pada tanggal 20 hingga 31 Januari 2016 dilakukan kegiatan Participatory Assessment dengan rangkaian kegiatan mulai dari langsung turun ke masyarakat, curah pendapat, hingga FGD di tingkat desa. Bagaimana awalnya memilih calon pandu? Calon pandu dipilih dengan melakukan Assessment awal terlebih dahulu oleh tim peneliti siapa siapa saja yang berminat, karena susah menarik orang yang mau berpartisipasi, karena disini sifatnya ilmu yang didapat bukan uang jadi lebih bersifat sukarela. Ada juga peserta calon pandu yang diseleksi, setelah melalui proses tiba-tiba mundur karena merasa tidak menguntungkan dari segi ekonomi lalu menyatakan tidak sanggup. Assessment awal calon pandu juga dilakukan selama 12 hari dari Akhir November hingga awal Desember 2015. Pandu menyampaikan bahwa info awal akan ada seleksi calon pandu dari pihak aparat desa. Menurut pandu bahwa partisipasinya dalam kegiatan ini merasa senang karena diberi kesempatan untuk menggali potensi yang ada di desanya. Kalau ada program yang bagus kenapa tidak didukung. Kami kemudian mencari kawan kawan yang mempunyai keinginan untuk membangun desa agar mau juga berpartisipasi dalam kegiatanini. Pandu lain merasa tertarik karena ingin membantu memajukan dan mengembangkan desa agar lebih maju supaya dikenal oleh daerah lain. Program ini akan mengangkat potensi desa kami yang belum terangkat. Misalnya, ada embung atau danau buatan yang belum dapat dimanfaatkan. Masalah yang ada di tempat kami adalah Sumber Daya Manusia, sistim pertanian masih tradisional, pola pikir masih monoton , tidak ada yang menggerakkan sehingga pasif. Pandu mempunyai 3 perwakilan perempuan. Kami lebih tertarik pada pertanian terpadu dan wirausaha hijau. Pemerintah desa sangat mendukung, kami yakin setelah pasca program, kegiatan ini tetap akan terus berjalan.
Berikut dokumen vidionya:
KOORDINASI DENHAN
BAPPEDA PROVINSI JAMBI
1. Koordinasi dilakukan
pada hari Jumat 5 Februari 2016
2. Yayasan
Bhakti menyampaikan maksud dan kedatangannya untuk meliput kegiatan Pengetahuan
Hijau yang ada di Jambi.
3. Liputan
akan dimasukkan kedalam majalah Bulanan Bhakti News, Website Pengetahuan hijau dan
dokumen lainnya, yang mana itu merupakan dokumen bhakti sebagai laporan.
4. Selain itu
kami dokumen Bhakti lainnya adalah kami juga akan menyampaikan kegiatan
Pengetahuan Hijau ke dalam infografis.
5. Kegiatan
liputan Yayasan Bhakti akan dilakukan mulai dari Universitas Jambi dalam
Kegiatan PETUAH (Perguruan Tinggi untuk Hijau), Desa Kasang Lopak alay dan
Tangkit Kab. Muaro Jambi, dan desa Sukamaju & Pandan Lagan Kec. Geragai
Kab. Tanjung Jabung Timur.
KEGIATAN REPORTASE KE
UNIVERSITAS JAMBI PADA KEGIATAN PETUAH
1. Kegiatan
Reportase dilakukan pada hari Jumat 5 Februari 2016
2. Yayasan
Bhakti siap merekam kegiatan Universitas Jambi seperti misalnya penelitian ataupun
kegiatan lainnya untuk dapat dimasukkan dalam Majalah dan Website Yayasan
Bhakti.
3. Kemaren ada pertemuan Unsri di Unja, Bapeda,
Tanjung Jabung Timur dan Muaro Jambi, nanti akan kami sampaikan hasil
pertemuannya.
4. Kegiatan Wachyd
Universitas Jambi akan memberikan report nya,pada kwarta Pertama ada 4
kegiatan: A1. A2, A4 dan A5. Yang terdiri dari: dokumen Review Potensi
Universitas Jambi, Lesson Land, Positioning Analisis.
5. Oleh GP ditetapkan
ada 4 kabupaten yang sudah diobservasi, yaitu: Kerinci, Merangin , Tanjung
Jabung Timur dan Muaro Jambi.
6. Berhubungan
dengan DAS dan banyaknya daerah yang belum teraliri listrik, maka Kegiatan
Wachyd ini muncul, kita akan mengkaji dan mensuportnya dari segi knowledge.
KEGIATAB REPORTASE
PADA KEGIATAN KONSORSIUM HIJAU KE KABUPATEN MUARO JAMBI DAN TANJUNG JABUNG
TIMUR
1. Kegiatan
Reportase di desa Kasang Lopak alay dan
Tangkit Kab. Muaro Jambi dilakukan pada hari Jumat, 5 Februari 2016.2. Reportase di Desa Kasang Lopak Alay Kabupaten Muaro Jambi. Kami mempunyai 11 kader hijau atau pandu yang sudah dilatih di Yogyakarta. Dari pusat mengadakan pembelajaran untuk belajar pandu selama 3 hari di Yogyakarta. Dalam proses belajar mengajar anggota pandu dibagi dalam 4 bidang yaitu: Energi terbarukan, Pertanian Terpadu, Kewirausahaan Hijau, system Informasi/Pemetaan Kawasan. Setelah dari Yogya kegiatan kami adalah workshop Persiapan Participatory Assessment dilakukan pada pertengahan Januari 2016. Kegiatan dalam workshop ini adalah mengusulkan kegiatan PA yang dihadiri local ekspert. Kemudian peneliti menyusun rencana kerja selama 12 hari. Pada tanggal 20 hingga 31 Januari 2016 dilakukan kegiatan Participatory Assessment dengan rangkaian kegiatan mulai dari langsung turun ke masyarakat, curah pendapat, hingga FGD di tingkat desa. Bagaimana awalnya memilih calon pandu? Calon pandu dipilih dengan melakukan Assessment awal terlebih dahulu oleh tim peneliti siapa siapa saja yang berminat, karena susah menarik orang yang mau berpartisipasi, karena disini sifatnya ilmu yang didapat bukan uang jadi lebih bersifat sukarela. Ada juga peserta calon pandu yang diseleksi, setelah melalui proses tiba-tiba mundur karena merasa tidak menguntungkan dari segi ekonomi lalu menyatakan tidak sanggup. Assessment awal calon pandu juga dilakukan selama 12 hari dari Akhir November hingga awal Desember 2015. Pandu menyampaikan bahwa info awal akan ada seleksi calon pandu dari pihak aparat desa. Menurut pandu bahwa partisipasinya dalam kegiatan ini merasa senang karena diberi kesempatan untuk menggali potensi yang ada di desanya. Kalau ada program yang bagus kenapa tidak didukung. Kami kemudian mencari kawan kawan yang mempunyai keinginan untuk membangun desa agar mau juga berpartisipasi dalam kegiatanini. Pandu lain merasa tertarik karena ingin membantu memajukan dan mengembangkan desa agar lebih maju supaya dikenal oleh daerah lain. Program ini akan mengangkat potensi desa kami yang belum terangkat. Misalnya, ada embung atau danau buatan yang belum dapat dimanfaatkan. Masalah yang ada di tempat kami adalah Sumber Daya Manusia, sistim pertanian masih tradisional, pola pikir masih monoton , tidak ada yang menggerakkan sehingga pasif. Pandu mempunyai 3 perwakilan perempuan. Kami lebih tertarik pada pertanian terpadu dan wirausaha hijau. Pemerintah desa sangat mendukung, kami yakin setelah pasca program, kegiatan ini tetap akan terus berjalan.
Pandu Tanah Air Konsorsium Hijau Desa Tanngkit Kab. Muaro Jambi |
3. Di desa
Tangkit Yayasan bhakti masih melakukan reportase dengan terlebih dahulu
memperkenalkan diri bahwa Yayasan Bhakti masih tergabung dalam Pengetahuan
Hijau seperti juga kegiatan Konsorsium Hijau dan menyampaikan maksud tujuannya
yaitu ingin meliput kegiatan Konsorsium Hijau untuk dapat dimuat dalam bulletin,
majalah Bhakti News maupun website http://www.pengetahuanhijau.com
. Kami melakukan liputan di Provinsi Jambi ini adalah yang ke-4, sebelumnya kami telah
meliput di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Barat. Pandu
dari desa Tangkit menyampaikan bahwa dari 11 pandu yang ada 3 orang adalah
perempuan. Awalnya menjadi pandu adalah mendapat informasi dari pihak desa
kepada kami selaku karang taruna. Kami diajak, tertarik karena kami memang hobi
organisasi. Selain karena sering organisasi, pandu ingin sekali turut serta
membangun desa, ada juga pandu yang kuliah di
pertanian yang ingin mempraktekkan ilmu kuliahnya, ada juga yang
bertolak belakang seorang pandu S1 PAUD
tertarik karena ada tema tanam hijau di kurikulum PAUD. Kesan setelah kembali
dari pelatihan di Yogya, jauh perbedaannya dengan kami, di sana wisata di sini
tidak ada. Disini yang bisa diterapkan adalah pertanian/perkebunan kakau
walaupun tidak banyak. Setelah dari Yogya, Pandu melakukan sosialisasi di depan
warga masyarakat dan pihak desa sebagai pertanggungjawaban, kami mempresentasikan
tiap desa yang kami kunjungi, ada 4 tema di 4 desa. Perbedaannya sangat
mencolok dibandingkan di tempat kami, di sana itu kebersamaannya sangat kuat
dan bagus dalam hal membangun desa, kalau disini masih kurang. Di desa
Pakem-Kartowinangun, tema Pertanian terintregrasi. Disana orang nya membentuk
kelompok agar pertanian lebih maju. Dari segi pemasaran mereka sudah mampu
menembus pasar modern seperti ke Alfamart, kalau kami masih tradisional.
Solidaritasnya lebih bagus. Butuh perjuangan yang sangat keras untuk menuju
seperti itu. Disini kami berbeda suku, sehingga jadi hambatan, di sini
mengelompok. Kami akan memanfaatkan bekas galian batu bata untuk membuat
keramba ikan lele, patin, nila. Sudah ada beberapa orang memanfaatkan. Terkait kegiatan
ini masuk dalam wira usaha hijau.
4. Didesa Sukamaju dan Pandan Lagan
para pandu juga menyampaikan hal yangsenana yang pada intinya kenapa mau
menjadi pandu, adalah atas dasar atas dasar rekrutmen, diri sendiri dan ajakan
teman. Sedangkan tujuan menjadi pandu adalah
untuk memajukan desa agar tidak tertinggal dengan desa lainnya. Tentang keberlanjutan selanjutnya pandu siap
mengintengrasikan ilmunya untuk kemajuan desa dengan program program yang ada
di desa yang masih relevan. Selain itu pandu siap berinterksi keluar daerah
untuk mencari jejaring pengembangan desa
dan pengembangan ilmu kepada sekitar desa yg berdekatan.
Berikut dokumen vidionya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar