Minggu, 14 Februari 2016

Land Equity International Pty Ltd melakukan Perkenalan dimulainya Kegiatan PMAP 2.







Land Equity International Pty Ltd melakukan Perkenalan dimulainya Kegiatan PMAP 2.
Pada hari Senin, 15 Februari 2016 telah dilakukan Perkenalan dimulainya Kegiatan PMAP 2 oleh Land Equity International Pty Ltd. Pertemuan dilakukan di Bappeda Provinsi Jambi. Turut hadir dinas dinas di provinsi jambi, yaitu: dinas pertanian, kehutanan, bpn,dll.  Paul Haris dari pimpinan rombongan memaparkan kegiatan yang akan dilakukan di provinsi Jambi. Berikut pemaparan yang disampaikan Mr. Paul :
Mr. Paul menyatakan kesenangannya , 42 tahun yang lalu sudah pernah di jambi, pernah naik bis dari jambi ke bukit tinggi. PMAP 2 Jambi, sasaran di akhir program akan mengembangkan rencana tata ruang yang lebih baik : mengurangi konflik kepemilikan lahan, pemberdayaan masyarakat terutama perempuan, Cara mencapainya, ada 3 komponen: informasi terbaru, pelatihan dan pembangunan kapasitas pemerintah. Ada 2 lokasi yaitu Tanjung Jabung Timur dan Kerinci. Program ini hanya 12 bulan. Dukungan Pemerintah Daerah sangat dibutuhkan untukkeberlanjutan. Kamiakan memberikan pelatihan utuk sistemnya. Program ini akan menekankann pada pemberdayaan perempuan dan mendukung kelompok marginal. Juga berintegrasi dengan energy terbarukan. Ibu Imelda akan bertanggung jawab di kegiatan ini, azubir akan berperan sebagai manager di Jambi. Kami akan kembali di jambi di bulan maret. Pengumpulan data mulai februari sampai selesai. Akan dilakukan di Jakarta untuk training selama 4 minggu dengan peserta staff provinsi dan kabupaten. Juni/Juli kami akan bangun sistim informasi managemen utk diinstal di kantor kabupaten. Training dan monitoring di setiap kabupaten akan kami lakukan. LEI berpusat di Australia berhubungan dengan lahan, pemetaan lahan, pengelolaan lahan, Lebih dari 20 tahun di 25 negara. Pemetaan, /topografi, adalah kegiatan kami 27 proyek kami lakukan baik dengan pemerintah maupun sector swasta. PMAP 2 tidak dapat memecahkan semua masalah anda, Cuma 12 bulan saja.
Tanggapan dan masukan dari SKPD provinsi Jambi sangat bagus untuk mendukung program ini antara lain:
1.       Pertanyaan dan tanggapan serta masukan:
a.       Terkait investasi dan konflik kepemilikan lahan seperti apa? Mengingat ada permasalahan ini di provinsi Jambi.
b.      Ketika tim ke kabupaten, minta saja daftar nama yang sudah pernah dilatih GIs (mengidentifikasi).
c.       Sebisa mungkin kami bappeda akan mensuport kegiatan ini, an juga akan kami jadikan sebagai bahan evaluasi.
2.       Mr. Paul menjawab bahwa sasaran proyek ini adalah mengurangi terjadinya konflik dengan menyediakan data sebagai bukti untuk menyelesaikan konflik. Terkait antar SKPD akan dibutuhkan diskusi lanjutan utk pemecahan masalah. Capasit building akan memberikan pelatihan, P Henri akan melakukan assessment untuk melihat /mengidentifikasi staff kabupaten, pelatihan tidak hanya GIs namun juga lainnya. Pertemuan minggu lalu dengan ..mendukung kegiatan PAMP2.
3.       Dinas BPN, Dari pemaparan oleh Tim, saya tertarik dengan salah satu sasaran mengurangi konflik kepemilikan lahan, sebagai bahan mungkin saran, mohon bahwa dalam kementrian agrarian dan tata ruang sudah masuk dan dibentuk. Mohon dalam pelatihan pelatihan yang menyangkut GIS dan pemetaan lainnya kegiatan ini mohon dari teknis BPN juga diikutkan, agar kami juga nyambung. Mengenai konflik tata ruang,secara umum di jambi ini terbagi menjadi konflik perorangan dengan konflik badan hukum, sebagian konflik dengan pemerintah. Dua kawasan yang ada , kehutanan dan non kehutanan. Contoh: konflik sertifikat HGU.  BPN kabupaten dan provinsi selalu menanganinya. Masukan kami adalah dalam menyelesaikan masalah lahan kita hendaknya Sepakat acuannya adalah dari  tata ruang, Kasus sertifikat tumpang tindih,.
4.       Jawaban: Terkait staf, yang menjadi focus kita adalah staf kabupaten dan provinsi yang akan menjadi taegrt, sehingga mampu melakukan tata ruang yang lebih baik. Walaupun nantinya menggunakan konsultan namun tetap mengetahui cakupan yang dilakukan oleh konsultan. RTRW yang disarankan merupakan ide yang sangat bagus. Kami berusaha menyediakan data, keahlian agar mampu menganalisa dan membuat keputusan yang lebih strategis berdasar data dan informasi dari program ini. Mengenai pelatihan, dalam 2 minggu ini kami akan menempatan para ahli GIs berikutnya ahli tata ruang.
5.       Tata ruang sebagai dasar menyelesaikan setiap konflik karena memang begitu aturannya. Persoalannya masyarakay belum paham, disini tidak boleh membangun gedung, tidak boleh membangun jalan, di dekat bandara ketinggian harus sekian, padahal ini tanah saya kok diatur atur, Kami mohon bantuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakatnya. Kami tidak bisa memjangkau ke semua lapisan masyarakat untuk mensosialisasikan ini. Maksud kami, perlunya lembaga ini membantu pemerintah untuk meningkatkan kapasitas masyarakatnya.
6.       Tanggapan Mr. Paul: Pengetahuan masyarakat memang masih minim, sehingga kurang mendukung program program pemerintah. Pengenalan tata ruang ini penting makanya perlunya sinergi.
7.       Dinas Perkebunan , Banyak lahan dijarah masyarakat, bagaimana masyarakat memahami agar tidak merusak taman nasional? Bagaimana hal ini agar tidak terjadi lagi. Masyarakat mengatakan bahwa hutan adalah milik tuhan dan milik kami kenapa tidak boleh diambil? Pihak Pengelola dengan masyarakat juga terjadi masalah, masyarakat merambah ke hutan yang ada ijin. Kehutanan bagian dari tata ruang, tim kita ada yang ahli GIS, mohon untuk diikutkan lagi agar bertambah ahli yang kami punyai.
8.       Program konserfasi lahan akan kami pertimbankan pada kegiatan ini, kami hanya 12 bulan, mohon dukungan akan program ini sukses, terkait konflik, kami akan menyediakan data, bukti, ini yang menjadikan dasar untuk berkonsultasi dan menyelesaikan masyarakat, konflik tak hanya di hutan produksi tapi jug ataman nasional. Kami hanya bisa memberikan data dan bukti. Terkait ahli GIs, kami akan melatih untuk bappeda dulu baru semua skpd lain akan dilibatkan.
9.       Bpk. Cipto mempresentasikan sedikit geospatial consideration, Lansacapc dapat dilihat dengan mudah jika kita menguasai sistim GIS. Dapat diketahui temperature dan lain sebagainya pada bulan berkala. Bagaimana sistim ini dapat diserap oleh staff bappeda dan provinsi.
10.   Dinas  Perkebunan, Kami telah menggunakan GIS untuk pekerjaan kami, namun belum mahir/menengah. Kami sangat apresiasi dan tertarik, mohon untuk juga diikutkan dalam pelatihan, kami proosikan produk unggulan kami adalah karet dan sawit. Aplikasi apa untuk mencari luasan kopi, kina selain karet dan sawit. Bari ini peta yang kami punya. Salah satu tupoksi kami adalah memantau kegiatan perusahaan, saat ini kami manual . apa ada tehnologi untuk memantau kegiatan ini.
11.   Program ini akan kita ajarkan untuk memanfaatkan data data yang ada untuk diolah. Trining lebih ke user yang diinginkan/diperlukan. Jika dibutuhkan training drone, akan kami lakukan.
12.   Bappeda, validasi data sebagai salah satu kendala yang kita hadapi. Misal awah lahan basah berapa luasnya? Perkebunan, perikanan dan pertambangan.  Data jika disbanding BPS melebihi luas provinsi luas kabupaten.
Ditulis:
sudarmanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar