Kunjungan COE PLACE UNSRI tanggal 19 – 21 Februari 2016
1. Kunjungan
COE PLACE Team 1 (4 orang) yang dipimpin oleh Bpk. Edward, diawali dengan
koordinasi dengan Bappeda Tanjung Jabung Timur, ditemui oleh Ibu Hamidah (Kasi
Infrastruktur) didamping Al Kodri (Kasubid Tata Ruang ) dan juga 2 SKPD dari
Dinas Pertanian dan Dinas Kelautan dan Perikanan serta DRM MCA-Indonesia.
2. Dinas
Pertanian memberikan masukan terkait adanya sawah di desa Sukamaju;
3. Dinas
Kelautan dan Perikanan memberikan masukan alternated masukan 3 desa yang akan
dilakukan survey yaitu desa Nipah Panjanh 1, Pamusiran dan Teluk Kijang Kec.
Nipah Panjang. Ketiga desa ini akan dilakukan Survey oleh COE PLACE Team 2 yang
dilakukan pada hari Sabtu, 20 Februari 2016. Satu desa akan dipilih sebagai
lokus kegiatan. Kegiatan yang akan dilakukan terkait mangrove.
4. Fokus COE
PLACE di desa Sukamaju dan Pandan Lagan adalah pertanian dan perkebunan lahan gambut serta pemanfaatan kotoran sapi.
5. Bappeda
Tanjung Jabung Timur berharap agar program ada eksennya di lapangan seperti
contohnya demplot pertanian, demplot pemanfaatan peternakan dan demplot
budidaya mangrove.
ASSESMENT DESA SUKAMAJU
1. Kegiatan
Pandu Konsorsium baru tahap perencanaan , belum pelaksabaan;
2. Kegiatan
pandu masih sulit bergerak untuk praktek penanaman di lapangan karena
terkendala dana, kecuali ada dana, missal dari MCA-Indonesia maka akan mudah
kami praktek lapangan.
3. Pernah ada
bantuan bibit sawit 25 batang;
4. Petani
cenderung apa adanya kurang mengembangkan ilmu pertanian;
5. Belum ada
yang mengolah buag sawit sendiri, semuanya dijual.
6. Pernah ada
2 hektar lahan petani terbakar sehingga sawit gagal panen.
7. Pernah ada
program ABRI penanaman tanaman Jabon
8. Kedalaman
gambut 0,5 meter;
9. Air
berwarnah kecoklatan karena mengandung gambut.
10. Ada Potensi
Peternakan sapi.
11. Termasuk
daerah tadah hujan, jadi klo musim hujan air tetap menggenang.
12. Hanya sawit
yang mampu hidup di tanah rawa ini, sehingga sangat menolong walaupun
kualitasnya kurang.
13. Pernah
menanam padi , palawija naming tidak pernah berhasil.
14. Duren,
jengkol, kelapa tumbuh dibeberapa tempat.
ASSESMENT DESA PANDAN LAGAN
1. Konsorsium
hijau telah melakukan pemetaan desa
2. Ada 4 item
yang mengerucut di kegiatan pandu, yaitu: Pengelohan lahan tidur, pembuatan
kompos, pemanfaatan air bersih dan pemanfaatan sampah organic dan an organic.
3. Kepala
keluarga rata-rata mempuyai lahan seluas 2 hektar.
4. Pinang
lebih bagus dari sawit, 13.00/kh harga sekarang.
5. Dari 4
kegiatan pandu baru sampai kegiatan pemanfaatan lahan tidur, kami membuat pupuk
kompos. CSR Petrocina pernah melatih pembuatan pupuk kompos.
6. Sapi,
kambing, ada skala kecil, 1 desa sekitar 100 ekor sapi, kambing lebih banyak
lagi.
7. Air kencing
sapi ada yang dimanfaatkan.
8. Model
kandang sapi asih tradisional.
9. Perikanan
ikan nila ada skala kecil.
10. Pandu tanah
air, SK belum dapat. Rencana kegiatan sudah dapat.
11. Sawit
ditanam di lahan bergambut.
12. Biogas
belum ada.
13. Pandu tanah
air di desa Lagan tengah mempunyai 11
orang.
KECAMATAN NIPAH PANJANG (NIPAH PANJANG 1, PAMUSIRAN, TELUK KIJING)
1. Tim 2 COE
PLACE mengunjungi kecamatan Nipah Panjang di 3 lokasi, yaitu Nipah Panjang 1,
Pamusiran dan Teluk Kijing.
2. Kecamatan
Nipah Panjang merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Tanjung Jabung timur
Provinsi Jambi yang terletak di pesisir timur Pulau sumatera. Mempunyai Luas
234 km2, dengan kepadatan 107 jiwa/kk, jumlah penduduk 25.326 jiwa di 6.032
rukun Tetangga.
3. Pada hari
Sabtu 20 Februari 2016, karena cuaca hujan deras, tim hanya berhasil
mengunjungi 2 desa yaitu Nipah Panjang 1 dan Pamusiran.
4. Desa Nipah
Panjang 1 akses sangat mudah. Sumber Daya Manusia juga cukup untuk menjalankan
program.
5. Desa
Pamusiran aksesnya sangat sulit atau terisolir dan Sumber Daya Manusia kurang
mendukung. Namun masih lebih baik daripada desa Teluk Kijing.
6. Pada hari
Minggu 21 Februari Tim 2 COE PLACE mengunjungi desa Teluk Kijing.Desa Teluk
Kijing aksesnya sangat sulit atau terisolir dan Sumber Daya Manusia kurang
mendukung. Desa Teluk kijing Bisa ditempuh melaui 2 jalur, yaitu dari desa
Pamusiran dan yang satunya dari Desa simbur Naik.
1. Desa
sukamaju dan Pandan Lagan yang merupakan lokus Konsorsium Hijau yang akan
dijadikan lokus untuk kegiatan COE PLACE.
2. Pandu Tanah
air sangat dimungkinkan untuk mendukung kegiatan Unsri.
3. Memberikan
bimbingan teknis bagi pemuda ada dalam eksenplane kami, sangat memungkinkan
diparalelkan.
4. Aspek tenis
kita kasih bimbingan teknis, pemberdayaan masyarakat kita lakukan demplot,pandu
bisa berfungsi sebagai tenaga ahli.
5. Pemberdayaan
biogas misalnya, bisa kita latihkan ke pandu tanah air.
6. Kegiatan
yang belum diakomodir oleh Konsorsium Hijau dapat dilakukan atau diperkuat oleh
Petuah demikian juga sebaliknya.
7. Diharapkan
pandu perempuan dapat menarik ibu ibu dalam kegiatan ini agar tercapainya
kesetaraan gender.
8. Dari 3 desa
di kec. Nipah Panjang yang dijunjungi Tim 2 COE PLACE yaitu Nipah Panjang 1,
Pamusiran dan Teluk Kijing, yang paling cocok dijadikan prioritas lokus adalah
desa Nipah Panjang 1 karena daerah
ini sangat berpotensi untuk demplot mangrove. Sudah ada blok blok blok untuk
kawasan konservasi yang berada di bawah pembinaan Balai Konservasi Sumber Daya
Alam (BKSDA) di bawah Kementrian Kehutanan. Sudah mempunyai kader kader
ekowisata sebanyak 40 orang yang dibentuk pada tahun 2014/2015. Blok-blok wilayah
konservasi dengan SK Mentri tahun 1997 (luas total 4.176 ha) tersebut dengan
rincian antara lain adalah di: Pulau Betet (luas 100 ha), Pulau Burung (Luas 28
ha),pulau Tengah (luas 877 ha), Pulau Tambi (luas 244 ha),Pulau Balai (40 ha),
Pulau Pangkuda (Luas 11 ha)Pulau Muda(luas 42 ha) dan Luas wilayah Konservasi
Pantai 50 ha . Kondisi konservasi masih ada sebagian yang rusak yang memerlukan
penanganan kembali. Di Pulau Muda ini sangat cocok dilakukan kegiatan demplot
penanaman mangrove pada kegiatan COE PLACE Unsri yang terkait ekowisata. Tergabung
dalam organisasi LSM ENPI yang bergerak di bidang EKOWISATA. Kedepannya tinggal
dipoles dengan didirikannya bangunan bangunan
untuk penginapan, masih memerlukan sentuhan pemerintah daerah. Bibit
mangrove belum mampu menupayakan sendiri, masih membeli di tempat lain yaitu di
desa alang alang Kec. Muara Sabak Timur dan desa Teluk Majelis Kec. Kuala
Jambi.
Selain itu Desa Nipah Panjang 1 juga terdapat 15
kelompok tani dengan luas lahan 287 ha, terdiri dari : 4 kelompok tani cetak
sawah, 2 kelompok menanam padi, 9 kelompok menanam sayur dan palawija. Potensi
bidang perkebunan adalah Kelapa dan Pisang.
9. Dalam waktu
dekat , sekitar bulan maret akan dilakukan Focus Group Discusion (FGD). FGD
akan ditentukan di masing masing desa lokus atau di Bappeda akan diputuskan dan
diberitahukan menyusul.
*******
Dilaporkan Oleh:
Sudarmanto
DRM Kab. Tanjung
Jabung Timur- Provinsi Jambi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar