Taman Nasional Berbak yang luasnya 142.750 hektare merupakan kawasan pelestarian alam untuk konservasi
hutan rawa terluas di Asia Tenggara yang belum terjamah oleh
eksploitasi manusia. Keunikannya berupa gabungan yang menarik antara hutan rawa
air tawar dan hutan rawa gambut yang terbentang luas di pesisir Timur Pulau Sumatera
serta Taman Nasional Berbak adalah bagian dari Bentang Alam Hutan Gambut Berbak
yang luas 238.000 hektare. Bentang alam ini juga merupakan salah satu Bentang
Alam Konservasi Harimau (Tiger Conservation Landscape) di Sumatera yang
direkognisi berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. ..... tentang Strategi
dan Aksi Konservasi Harimau Sumatera. Taman Nasional Berbak merupakan kawasan
pelestarian alam untuk konservasi hutan rawa terluas di Asia Tenggara yang
belum terjamah oleh eksploitasi manusia. Keunikannya berupa gabungan yang
menarik antara hutan rawa gambut dan hutan rawa air tawar yang terbentang luas
di pesisir Timur Sumatera.
Jenis
tumbuhan di taman nasional antara lain meranti (Shorea sp.), dan berbagai
jenis palem. Taman Nasional Berbak terkenal memiliki paling banyak jenis palem
tanaman hias di Indonesia. Jenis palem tanaman hias yang tergolong langka
antara lain jenis daun payung (Johanesteijmannia altifrons) serta jenis
yang baru ditemukan yaitu Lepidonia kingii (Lorantaceae) yang berbunga
besar dengan warna merah/ungu. Ratusan bahkan ribuan burung migran dapat
dilihat di taman nasional ini, yang dapat menimbulkan kekaguman apabila
burung-burung tersebut terbang secara berkelompok. Pintu masuk bagian Barat
taman nasional ini ditempuh dengan menyelusuri sungai Air Hitam Dalam.
Dinamakan Air Hitam Dalam karena warna airnya hitam seperti kopi. Pada waktu
air laut surut, kotoran satwa, serasah daun dan lain-lain dari dalam hutan
bakau dibawa air sungai tersebut menuju Sungai Batanghari dan terus ke laut.Taman
Nasional Berbak tidak saja dilindungi secara nasional, tetapi juga secara
internasional yaitu dengan ditetapkan sebagai Lahan Basah Internasional dalam
Konvensi RAMSAR pada tahun 1992. Beberapa
lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi: Air Hitam Dalam. Menyelusuri
sungai dan melihat menyaksikan kehidupan tumbuhan/satwa. Air Hitam Dalam
merupakan habitat harimau Sumatera. Simpangkubu.
Penelitian atau menjelajahi hutan, pengamatan satwa dan tumbuhan. Air Hitam Laut. Penelitian atau
menjelajahi hutan, pengamatan satwa dan tumbuhan. Atraksi budaya di luar taman nasional: Parade Budaya pada bulan
April di Sungai Batanghari-Muara Bulian, Jambi. Musim kunjungan terbaik: bulan Maret s/d Novem- ber setiap tahunnya.
Cara pencapaian lokasi : Dari Jambi menyelusuri sungai
Batanghari dengan menggunakan speed boat berbelok ke kanan menyelusuri sungai
Air Hitam Dalam selama 2,5 – 3 jam, atau langsung ke Nipah Panjang selama 4-5
jam. Dari Nipah Panjang dilanjutkan ke Desa Air Hitam Laut selama 5-8 jam
melalui Laut Cina Selatan (perjalanan ke Air Hitam Laut harus melihat cuaca
ombak Laut Cina Selatan yang terkenal ganas).
Asal Mula Taman Nasional Berbak
Konvensi Ramsar Site
Satu dari dua
Kawasan Ramsar Site di Indonesia meliputi : hutan rawa gambut yang tidak
terganggu seluas 100.000 ha, hutan rawa air tawar seluas 60.000 ha dan sisanya
merupakan hutan dataran rendah yang umumnya berada disekitar tepi sungai (Scoot
1989), dengan kedalaman gambut mencapai 10 Meter. Kawasan ini diakui
sebagai kawasan hutan rawa gambut yang ekstensif dikawasan Asia Pasifik (Mijn
dan Rahman 1992), meskipun terjadi pembukaan lahan diperbatasan bagian
utaranya (disepanjang Sungai Batanghari).Kawasan Taman Nasional Berbak ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 285/Kpts-II/1992 seluas
162.700 Ha sebagai salah satu kawasan pelestarian alam yang berfungsi sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan, pelestarian flora, fauna dan ekosistemnya
serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Sebagian besar
wilayah Taman Nasional Berbak
berupa lahan basah, bahkan sebagai kawasan konservasi lahan basah terluas di
Asia Tenggara mempunyai peranan penting bagi habitat berbagai jenis flora,
fauna dan ekosistemnya, sehingga ditingkat internasional pun kawasan Taman
Nasional Berbak telah ditetapkan sebagai kawasan Ramsar dan telah diperkuat
oleh Pemerintah Indonesia melalui Keppres No.48/1991 tanggal 19 Oktober 1991.
Dengan ditetapkannya kawasan Taman
Nasional Berbak kedalam Undang-Undang Ramsar sebagai kawasan konservasi
menunjukkan nilai penting kawasan ini bagi masyarakat Indonesia maupun dunia.
· Sejarah
Sk Gubernur Hindia Belanda No 18
Tahun 1935 (Suaka Marga Satwa Berbak)
Keppres No 48Tahun 1991 (Ramsar
Site)
SK Menhut No. 285/Kpts-II/1992 (Kawasan
TN Berbak)
SK Menhut No. 185/Kpts-II/1997
(UPT TN Berbak)
SK Menhut No. 6186/Kpts-II/2002
(Type C)
Permenhut No. P.03/Menhut-II/2007
(Type A)
· Taman Nasional
Berbak merupakan
kawasan pelestarian alam yang memiliki kekhasan dalam keadaan fisik dan
ekologinya, nilai hidrologi dan biofisik, nilai sosial dan budaya serta
keanekaragaman flora dan fauna.· Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur
Hindia Belanda No 18 Tahun 1935 di tetapkan sebagai Suaka Marga Satwa Berbak. Taman
Nasional Berbak
ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 285/Kpts-II/1992
dengan luas 162.700 Ha.·
Berdasarkan
SK Menteri Kehutanan RI No. 185/Kpts-II/1997 dibentuk organisasi pengelola Taman Nasional Berbak.
· Letak
Meliputi 2 (dua) Wilayah
Kabupaten yakni: Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.Terletak
dipesisir timur Provinsi Jambi disekitar bagian kanan Sungai Batanghari yang
dapat diakses melalui jalan darat maupun melalui Sungai Batanghari. Batas-batas
kawasan TN Berbak yaitu : Sebelah Utara = Selat Berhala, Sebelah Selatan =
Taman Nasional sembilang, Sebelah timur = Kecamatn Sadu dan Laut Cina Selatan,
sebelah Barat = Sunagi Berbak, TAHURA dan Hutan Lindung Gambut.
Wilayah Taman Nasional Berbak dengan luas 162.700 ha membentang pada dua
kabupaten, yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Muaro Jambi,
Propinsi Jambi. Saat ini kawasan Taman Nasional Berbak telah dibagi menjadi
tiga seksi pengelolaan antara lain :
1. Seksi
Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I yang berkedudukan di Suak Kandis
2. Seksi
Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II yang berkedudukan di Muara Sabak
3. Seksi
Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III yang berkedudukan di Air Hitam Laut
Sebagai Kawasan Pelestarian Alam,
Taman Nasional Berbak kaya akan
sumberdaya alam yang terdiri dari beberapa tipe ekosistem serta kaya
dengan berbagai macam spesies yang merupakan sistem ekologi yang masih belum
banyak diketahui. Beberapa tipe ekosistem yang ada di Taman Nasional Berbak meliputi :
ekosistem hutan rawa air tawar, ekosistem hutan rawa gambut dan ekosistem hutan
dataran rendah dengan ketinggian 0 – 20 m dpl. Kawasan Taman Nasional Berbak
merupakan kawasan yang khas keadaan fisik dan ekologinya, nilai hidrologi dan
biofisik, nilai sosial dan budaya, keanekaragaman flora fauna dan kekhasanya
yang berpotensi untuk di kembangkan dimasa yang akan datang seperti
interpretasi dan pariwisata. Berbak merupakan satu dari dua kawasan Ramsar Site
di Indonesia
meliputi tipe ekosistem hutan rawa gambut yang tidak terganggu seluas 110.000
ha dan hutan rawa air tawar seluas 60.000 ha (Scoot 1989). Terdapat
pengurangan kawasan seluas 1500 ha yang merupakan kawasan hutan mangrove ketika
berubah status dari Suaka Marga satwa ke Taman Nasional ( Colijn 1999).
Kurang lebih 90 % kawasan ini merupakan daerah konservasi, sedangkan 10 %
merupakan lahan pertanian ( Sibeua 1998) dan (IBSAP 2003-2020). Dari
beberapa penelitian diketahui di kawasan ini terdapat sekurang-kurangnya 261
spesies tumbuhan dari 73 famili, 28 spesies mamalia, 224 jenis burung dari 49
famili, 39 jenis reptil dari 12 famili, berbagai jenis amfibi serta tidak
kurang 35 jenis ikan yang dapat dikonsumsi telah teridentifikasi di kawasan ini.
· Zona-zonasi di kawasan Taman Nasional Berbak : Zona inti,
Zona Rimba, Zona Pemanfaatan dan Zona Rehabilitasi
·
Potensi
1. Flora . Teridentifikasi 261
spesies dari 73 famili Vegetasi diantaranya :
Ø Jenis
pohon besar : Ramin, Jelutung, Pulai, Meranti
Ø Jenis-jenis
Anggrek : Bulbophylum, Cymbidium,Celogyne
Ø 27 Jenis Palem dari keluarga Aracaceae
Ø 10
Jenis Pandan
2. Fauna
Ø
Satwa langka : Harimau
Sumatera, Tapir, Beruang Madu,
Ø Primata
: Beruk, Kera Ekor Panjang, Siamang, Surili
Ø Reptilia
: Buaya Muara, Buaya Sinyulong, Tuntong, Kura-kura Gading, Labi-labi, Phyton
Ø Ikan
: Arwana Putih, Belida, Betok, Tapah, Juaro
Ø Terdapat 224 jenis dari 49 famili
jenis burung : 9 jenis Rangkong, + 30 ekor Bebek Hutan (Mentok Rimba) dan 28
spesies Burung Migran
- Jasa
Lingkungan
Taman Nasional Berbak memiliki jasa lingkungan yang berupa manfaat
langsung yaitu sebagai penyedia berbagai jenis ikan yang menjadi salah satu
jenis sumber mata pencaharian utama penduduk di sekitar kawasan Taman Nasional Berbak. Jenis ikan
Tapa, Toman, Tembakang, dan berbagai jenis ikan air tawar lainnya.
Produktivitas ikan di Taman Nasional
Berbak sangat tinggi. Dalam seminggu per orang nelayan pencari ikan di
sungai Taman Nasional Berbak
mampu menhasilkan 8-10 pikul atau kurang lebih 800 kg sampai 1 ton. Apabila
dijumlahkan dengan jumlah nelayan maka dalam sebulan TNB mampu menyumbang 32
ton hingg 40 ton per bulan. Jumlah ini fluktuatif tergantung musim dan tinggi
permukaan air sungai yang berbeda-beda.Taman Nasional Berbak juga memiliki potensi berupa Hasil Hutan Non
Kayu (HHNK) seperti : Getah, daun nipah, buah pinang dan sumber benih.
Taman
Nasional Berbak
sebagai obyek daya tarik ekowisata/wisata alam. Banyak sekali kegiatan wisata
alam yang dapat dilakukan di kawasan Taman
Nasional Berbak. Kegiatan wisata alam ini dapat menjadi kegiatan utama
karena selain dapat memberikan kontribusi PNBP, juga memberikan peluang usaha
dan meningkatkan pendapatan masyarakat,
Taman
Nasional Berbak
sebagai penyimpan cadangan karbon. Dari hasil penelitian CIFOR sementara ini
kandungan biomasa Taman Nasional Berbak
rata-rata 370 ton/ha di atas permukaan tanah (above ground) dan 80 ton/ha di bawah
permukaan tanah (below ground) dan apabila dihubungkan dengan REDD project maka
kandungan carbon rata-rata Taman
Nasional Berbak yang seluas 162.700 ha sebesar 58,57 juta ton. Taman Nasional Berbak sebagai obyek
penelitian dan pendidikan. Selama ini Taman
Nasional Berbak menjadi salah satu lokasi berbagai obyek
penelitian. Penelitian dilaksanakan oleh LSM seperti ZSL dan CIFOR maupun
perorangan, seperti mahasiswa UNJA, UGM dan peguruan tinggi lainnya. Penelitian
yang banyak dilakukan terkait dengan carbon, penelitian mamalia besar, harimau,
penelitian burung, penelitian tanaman dan masih banyak lagi.
Taman Nasional sebagai bentuk
konservasi Tanah dan Air serta Penyedia keanekaragaman hayati. Banyaknya jenis
vegetasi di dalam kawasan hutan Taman
Nasional Berbak menjadi pelindung utama berbagai sumber air,
mempertahankan kesuburan tanah dan berperan besar dalam perlindungan dari
terjadinya erosi dan abrasi. Sumur-sumur bor di desa-desa sekitar Taman Nasional Berbak juga merupakan
bentuk hasi jasa lingkungan dari keberadaan hutan Taman Nasional Berbak. Kurang lebih ada 16 sumur bor di wilayah
kerja SPTN wilayah III yang menjadikan tanda bahwa keberadaan hutan Taman Nasional Berbak menyimpan
cadangan air yang berguna bagi masyarakt sekitar Taman Nasional Berbak.Taman Nasional Berbak yang masih memiliki hutan primer yang sangat
luas menjadi habitat utama berbagai satwa. Dengan tingkat keanekaragaman hayati
yang tinggi mendukung Taman Nasional
Berbak sebagai habitat utama berbagai satwa langka.
Adanya jasa lingkungan yang
memberi manfaat tidak langsung juga mampu memberikan nilai tambah bagi
masyarakat. Pendapatan sebagai porter dan pendamping wisata dan peneliti oleh
masyarakat sekitar berkisar antara Rp. 50.000 – 75.000 per hari. Pendapatan lain
dari sektor ini berupa perdagangan, jasa transportasi dan homestay.NRM
memberikan nilai guna langsung yang lebih
tinggi untuk hutan primer dibanding dengan
hutan sekunder; tetapi memberikan nilai
yang lebih tinggi untuk nilai guna tidak
langsung (seperti untuk konservasi tanah
dan air konservasi tanah dan air, serapan
karbon, perlindung banjir, transportasi air, dan
untuk keanekaragaman hayati) untuk hutan
sekunder dibanding dengan untuk hutan primer. Hal ini
dimengerti karena memang hutan primer biasanya sudah
dikatakan sebagai hutan masak (mature) di mana
fungsinya sebagai penyedia layanan atau jasa
lingkungan lebih rendah dibanding dengan hutan
yang sedang dan masih tumbuh menjadi
besar. Walaupun demikian hutan primer tetap
memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi
dibanding dengan hutan sekunder, karena sangat
tingginya nilai guna dari produk-produk
hutan yang ekstraktif seperti kayu dan sebagainya. Apabila
dilakukan pendekatan dengan metode tersebut diatas maka Taman Nasional Berbak mempunyai nilai yang sangat tinggi
285.48US$/ha/th x 162.700 ha = 46.447.596 US$ per tahun.Itulah
profil singkat Taman Nasional Berbak.
Untuk teman-teman yang ingin mengenal
lebih jauh dapat berkunjung ke sana dengan terlebih dahulu datang ke kantor
Balai Taman Nasional Berbak Jl.
Yos Sudarso KM. 4 PO. BOX 122 Sejinjang, Kota Jambi. Tlp. 0741-31257.
Taman Nasional Berbak terletak di 2 (dua) Wilayah Kabupaten yakni: Kabupaten
Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dipesisir timur Provinsi Jambi
disekitar bagian kanan Sungai Batanghari yang dapat diakses melalui jalan darat
maupun melalui Sungai Batanghari. Taman Nasional Berbak merupakan kawasan
pelestarian alam untuk konservasi hutan rawa terluas di Asia Tenggara yang
belum terjamah oleh eksploitasi manusia. Keunikannya berupa gabungan yang
menarik antara hutan rawa gambut dan hutan rawa air tawar yang terbentang luas
di pesisir Timur Sumatera.Kawasan ini diakui sebagai kawasan hutan rawa gambut
yang ekstensif dikawasan Asia Pasifik (Mijn dan Rahman 1992), meskipun terjadi
pembukaan lahan diperbatasan bagian utaranya (disepanjang Sungai Batanghari).
|
Pintu masuk Taman Nasional Berbak
(http://muherda.blogspot.co.id) |
Taman Nasional Berbak tidak saja dilindungi secara Nasional, tetapi juga secara
Internasional yaitu dengan ditetapkan sebagai Lahan Basah Internasional dalam
Konvensi RAMSAR pada tahun 1992.Pintu masuk bagian Barat taman nasional ini
ditempuh dengan menyelusuri sungai Air Hitam Dalam. Dinamakan Air Hitam Dalam
karena warna airnya hitam seperti kopi. Pada waktu air laut surut, kotoran
satwa, serasah daun dan lain-lain dari dalam hutan bakau dibawa air sungai
tersebut menuju Sungai Batanghari dan terus ke laut.
Topologi
Taman Nasional Berbak yang terletak di pesisir pantai timur Jambi ini mempunyai
kondisi topografi yang relatif datar dengan ketinggian hanya mencapai 12,5
meter diatas permukaan laut dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
Ekosistem
Taman Nasional Berbak merupakan satu dari dua kawasan Ramsar Site di Indonesia
meliputi tipe ekosistem hutan rawa gambut yang tidak terganggu seluas 110.000
ha, hutan rawa air tawar seluas 60.000 ha dan dan sisanya merupakan hutan
dataran rendah yang umumnya berada disekitar tepi sungai (Scoot 1989), dengan
kedalaman gambut mencapai 10 Meter. Terdapat pengurangan kawasan seluas 1500 ha
yang merupakan kawasan hutan mangrove ketika berubah status dari Suaka Marga
satwa ke Taman Nasional (Colijn 1999). Kurang lebih 90 % kawasan ini merupakan
daerah konservasi, sedangkan 10 % merupakan lahan pertanian (Sibeua 1998) dan
(IBSAP 2003-2020).
Flora
Taman Nasional Berbak sebagai kawasan dengan ekosistem lahan basah rawa-rawa
mempunyai ciri-ciri khusus yang ditandai dengan jenis-jenis vegetasi yang tahan
dengan genangan air. Perakaran dengan banir (akar papan) yang tinggi dan kokoh
serta akar-akar nafas menjadi pemandangan tersendiri. Di kanan kiri sepanjang
sungai akan banyak kita jumpai jenis vegetasi Rasau, Bakung dan
Rumput-rumputan. Selain itu daerah yang dipengaruhi oleh air asin tegakkan
awalnya selau dimuklai dengan pohon Nipah (Nypha).Taman Nasional ini mempunyai
10 jenis pandan dari keluarga Pandanaceae. Bahkan lebih dari 27 jenis palem
dari keluarga Aracaceae berada di kawasan ini, menjadikannya sebagai kawasan dengan
jenis palem yang dikenal terbanyak di indonesia.
Jenis palem yang termasuk kedalam tanaman hias langka adalah jenis palem
berdaun payung (Johannesteijsmannia altifron) serta tumbuhan endemik Berbak
yaitu Lepidonia kingii lorantaceae yang berbunga besar berwarna merah/ungu.
Jenis pepohonan besar diantaranya Ramin (Gonystilus bancanus), Jelutung (Dyera
costulate), Durian (Durio carinatus), Pulai serta dari
keluargaDipterocarpaceae. Jenis-jenis anggrek hutan masih banyak yang belum
terungkapkan diantaranya adalah anggrek harimau yang berbunga sepuluh tahun
sekali. Jenis tumbuhan di taman nasional antara lain meranti (Shorea sp.), dan
berbagai jenis palem. Taman Nasional Berbak terkenal memiliki paling banyak
jenis palem tanaman hias di Indonesia. Jenis palem tanaman hias yang tergolong
langka antara lain jenis daun payung (Johanesteijmannia altifrons) serta jenis
yang baru ditemukan yaitu Lepidonia kingii (Lorantaceae) yang berbunga besar
dengan warna merah/ungu.
Fauna
|
Harimau Sumatera (Panther Tigris
Sumatrensis) - http://www.wapblog.in
|
Dengan menyusuri sungai-sungai utama maupun anak sungai dalam kawasan ini akan
dapat kita temukan berbagai hidupan liar. Burung-burung seperti Bebek hutan
(Cairina scutulata), semua jenis raja udang (Alcedenidae) serta 9 jenis
Rangkong yang hidup di Sumatera. Kawasan ini juga menyimpan Bangau Tontong
(Leptotilus javanicus). Pantai Cemara merupakan daerah persinggahan
burung-burung migran diantaranya Trulek, Trinil, dan lain-lain. Taman Nasional
ini diperkirakan menyimpan lebih dari 300 jenis burung.Beberapa jenis primata
seperti Beruk (Macaca nemestrina), Kera ekor Panjang (Macaca Fasticularis),
Surih (Presbitis cristata) dan Siamang (Symphalangus syndactylus).
|
Buaya Muara (Crocodilus
porosus) - http://wikimapia.org |
Kehidupan liar di air diantaranya dari jenis reptilia yaitu Buaya Muara
(Crocodilus porosus). Buaya Air Tawar atau Sinyulong (Tomistoma schegelii),
Kura-kura Gading (Orlita borneisnsis), Labi-labi serta Tutong (Batagur baska).Dari
jenis ikan terdapat Arwana dan Belida. Beberapa jenis mamalia yang terdapat di
kawasan ini diantaranya Tapir (Tapirus indicus), Harimau Sumatera (Panther
tigris sumatrensis), Beruang Madu (Helartos malayanus).Ratusan bahkan ribuan
burung migran dapat dilihat di taman nasional ini, yang dapat menimbulkan
kekaguman apabila burung-burung tersebut terbang secara berkelompok.
|
Kura-kura Gading (Orlita
borneisnsis) - http://archive.kaskus.co.id
|
Beberapa lokasi/obyek yang menarik
untuk dikunjungi
• Air Hitam Dalam. Menyelusuri sungai dan melihat menyaksikan kehidupan
tumbuhan/satwa. Air Hitam Dalam merupakan habitat harimau Sumatera.
• Simpangkubu. Penelitian atau menjelajahi hutan, pengamatan satwa dan
tumbuhan.
• Air Hitam Laut. Penelitian atau menjelajahi hutan, pengamatan satwa dan
tumbuhan.
• Atraksi budaya di luar taman nasional: Parade Budaya pada bulan April di
Sungai Batanghari-Muara Bulian, Jambi.
Musim kunjungan terbaik
Dari bulan Maret s/d November setiap tahunnya.
Cara pencapaian lokasi
Dari Jambi menyelusuri sungai Batanghari dengan menggunakan speed boat berbelok
ke kanan menyelusuri sungai Air Hitam Dalam selama 2,5 – 3 jam, atau langsung
ke Nipah Panjang selama 4-5 jam. Dari Nipah Panjang dilanjutkan ke Desa Air
Hitam Laut selama 5-8 jam melalui Laut Cina Selatan (perjalanan ke Air Hitam
Laut harus melihat cuaca ombak Laut Cina Selatan yang terkenal ganas).
Informasi lebih lanjut hubungi
Balai
Taman Nasional Berbak Jambi
Jl. Yos Sudarso KM. 4, PO. BOX 122, Sejinjang, Kota Jambi
Telp.: (62) 741 31257
Kantor :
Jl. Arif Rahman Hakim No. 10 C Lantai II
Telp./Fax.: (0741) 667983, Jambi 36124
E-mail: berbak@ja.mweb.co.id
Dinyatakan ---
Ditunjuk Menteri Kehutanan, SK No. 285/Kpts- II/1992 dengan luas 162.700 hektar
Ditetapkan ---
Letak Kab. Tanjung Jabung, Provinsi Jambi
Temperatur udara 25° - 28° C
Curah hujan Rata-rata 2.300 mm/tahun
Ketinggian tempat 0 - 20 meter dpl
Letak geografis 1°08’ - 1°43’ LS, 104°05’ - 104°26’ BT
Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
PUSTAKA