Key Note Speaker adalah Prof. Dr. Sri Adiningsih selaku Dewan Pertimbangan Presiden RI. |
YOGYAKARTA. Pada tanggal 16 – 19 Desember 2015, Konsorsium
Hijau selaku pemenang Hibah Kemakmuran Hijau yang teraplikasi dalam Hibah Pengetahuan Hijau telah menyelenggarakan Pelatihan bagi calon Pandu Sekolah Hijau yang akan mendukung programnya.
Konsorsium Hijau diketuai oleh Universitas Atmajaya dan
beranggotakan Universitas Janabadra, Universitas Brawijaya, Rumah Suluh, Bina Swadaya Konsultan, Mubyarto Institute, dan Sajogyo Institute serta Badan Prakarsa Pemberdayaan Desa dan Kawasan (BP2DK) Jakarta .
Patihan dibuka oleh Bpk. Dr. Maryatmo selaku ketua pelaksana kegiatan. Dalam pelatihan sebagai Key Note Speaker adalah Prof. Dr.
Sri Adiningsih selaku Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang juga merupakan Pembina Konsorsium Hijau. Para Nara sumber lainnya diantaranya adalah Ibu Poppy Ismalina (Associate Director Green Knowledge) yang merupakan perwakilan dari MCA-Indonesia yang membawakan topik "Membangun Desa Hijau dengan Identitas Karakteristik Lokal". Selain itu juga pemberi materi lainnya adalah Rektor Janabadra Bpk.Dr. Ir. H. Suharjanto, MSCE.
Peserta Pelatihan Calon Pandu Sekolah Hijau sebanyak kurang lebih 200 orang yang berasal dari 16
desa di seluruh Indonesia. |
Sofian Hadi selaku Manager Area Konsorsium Hijau Kabupaten Tanjung Jabung Timur
dalam keterangannya menyampaikan bahwa peserta yang dikirim dari Kabupaten
Tanjung Jabung Timur berjumlah 24 orang dari desa Sukamaju dan Pandan Lagan
Kec. Geragai. Total peserta sebanyak kurang lebih 200 orang berasal dari 16
desa di seluruh Indonesia. Selain Kabupaten Tanjung Jabung Timur, 16 desa tersebut berasal dari Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Mamuju, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Sumba Timur.
Peserta Pelatihan Calon Pandu Sekolah Hijau sebanyak kurang lebih 200 orang yang berasal dari 16
desa di seluruh Indonesia. |
Dalam Pelatihan selama 4 hari tersebut juga diadakannya Seminar Nasional pada tanggal 18 Desember 2015 dengan mengangkat tema “Kepemimpinan Angkatan Muda dalam Kemakmuran Hijau”.
Para Pembicara Dr. Maryatmo dari Universitas Atmajaya Dr. Ir. H. Suharjanto, MSCE dari Universitas Janabadra,Prof. Dr. Sri Adiningsih selaku Dewan Pertimbangan Presiden RI, |
Setelah dibekali dengan Kemampuan Dasar sebagai seorang
Pandu Sekolah Hijau untuk memperkuat langkah melebarkan jalan Kemakmuran Hijau, peserta ini nantinya mengemban amanah sebagai ujung tombak
dalam membina, memandu dan mengembangkan Sekolah Hijau di desanya masing-masing. Sekolah
Hijau yang digagas merupakan pendidikan non formal yang kurikulumnya dirancang
dari potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat
desa setempat.
Sekolah Hijau di 16 desa ini akan berlangsung selama 2 tahun yaitu tahun 2016 dan tahun 2017 didanai oleh MCA-Indonesia, sesudahnya diharapkan bisa berkelanjutan secara mandiri.
Tugas pertama yang akan dilakukan oleh para calon pandu ini adalah mendampingi peneliti yang akan melakukan penelitian yang ke-2 untuk meramu atau merumuskan kurikulum yang tepat dan cocok yang akan diterapkan di Sekolah Hijau tersebut.
Di akhir pelatihan pada tanggal 19 Desember 2015 para peserta melakukan orasi terbuka penghijauan/deklarasi hijau di Tugu Yogyakarta (tinggi 15 meter di ordinat 7°46′58″S) yang merupakan simbol atau lambang Kota Yogyakarta yang didirikan tahun 1755 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I dan direhab (akibat gempa 10 juni 1976) tahun 1889 yang terletak di perempatan Jalan Jendral Sudirman dan Jalan Margo Utomo, yang mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis menghubungkan Laut Selatan, Kraton Jogja dan Gunung Merapi.
200 orang Calon Pandu Sekolah Hijau melakukan Orasi terbuka penghijauan/deklarasi hijau di Tugu Yogyakarta tanggal 19 Desember 2015. |
200 orang Calon Pandu Sekolah Hijau melakukan Orasi terbuka penghijauan/deklarasi hijau di Tugu Yogyakarta tanggal 19 Desember 2015. |
Di penghujung malam acara untuk memberikan semangat dan dorongan moril kepada para pandu Sekolah Hijau disuguhkan hiburan malam inagurasi dengan alunan musik khas tradisional Jawa yaitu musik calung yang dimainkan oleh pemuda Langgran, dengan lagu keroncong khas Jawa Tengah karya Maestro
Keroncong Indonesia asal Surakarta yaitu Bpk. Gesang dengan judul lagu “CAPING
GUNUNG” :
(Dhek jaman berjuang, Njur kelingan anak lanang, Mbiyen tak openi, Ning saiki ono ngendi, Jarene wis menang, Keturutan sing digadhang, Mbiyen ninggal janji, Ning saiki opo lali. Neng nggunung, Tak cadhongi sego jagung, Yen mendhung, Tak silihi caping nggunung. Sukur biso nyawang, Nggunung deso dadi rejo, Bene ora ilang, Nggone podho loro lopo.Reff.):
(Dhek jaman berjuang, Njur kelingan anak lanang, Mbiyen tak openi, Ning saiki ono ngendi, Jarene wis menang, Keturutan sing digadhang, Mbiyen ninggal janji, Ning saiki opo lali. Neng nggunung, Tak cadhongi sego jagung, Yen mendhung, Tak silihi caping nggunung. Sukur biso nyawang, Nggunung deso dadi rejo, Bene ora ilang, Nggone podho loro lopo.Reff.):
Kilas Balik persiapan merancang Sekolah Hijau, berisi masukan, harapan dan himbauan peserta:
1. Identifikasi Sumber Daya Masyarakat (SDA , SDM maupun kegiatan kegiatan potensial di masyarakat,serta akar masalah yang ada di masyarakat).
2.
FGD Desa Suka Maju & Pandan lagan tgl 30 November s/d 1 Desember 2015.
3. FGD SKPD Tanjung Jabung Timur Tgl 3 Desember 2015
3. FGD SKPD Tanjung Jabung Timur Tgl 3 Desember 2015
Presentasi Konsorsium Hijau (Oleh Manager Area dan Peneliti):
Catatan & CC:
Catatan & CC:
1.
Posting weblog ini berfungsi sebagai media informasi dan sosialisasi serta media pembelajaran, semoga dapat dimasukkan dan diterbitkan di buletin/majalah/website dalam kegiatan Yayasan Bhakti yang juga merupakan pemenang hibah Kemakmuran Hijau ( Pengetahuan Hijau).
2.
Posting ini juga bisa berfungsi sebagai update informasi untuk MCA-Indonesia dan Konsorsium Hijau
Terimakasih
Salam,
Ditulis Oleh:
Sudarmanto (District Relationship Managar MCA-Indonesia Kabupaten Tanjung Jabung Timur)